ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) masih merupakan masalah
kesehatan yang penting, karena ISPA (seperti ; sinusitis, common cold,
influenza, pneumonia) penyebab kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu
kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi. Setiap anak diperkirakan mengalami
3-6 episode ISPA setiap tahunnya. 40 % - 60 % dari kunjungan di Puskesmas
adalah oleh penyakit ISPA. Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA
mencakup 20 % -30 %. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia dan
terjadi pada bayi berumur kurang dari 2 bulan. Hingga saat ini angka mortalitas
ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian seringkali disebabkan karena
penderita datang untuk berobat dalam keadaan berat.
Dari pola 10 penyakit terbanyak di beberapa rumah sakit umum
di Indonesia maupun data survey (SDKI, Surkesnas) juga menunjukkan tingginya
kasus ISPA. Prevalensi ISPA dalam beberapa tahun menurut hasil SDKI yaitu pada
tahun 1991 terjadi prevalensi 9,8% dengan kelompok umur 12 – 23 bulan, tahun
1994 terjadi prevalensi 10% dengan kelompok umur 6 – 35 bulan, tahun 1997
terjadi prevalensi 9% dengan kelompok umur 6 – 11 bulan, tahun 2002-2003
terjadi prevalensi 8% dengan kelompok umur 6 – 23 bulan, dan pada tahun 2007
terjadi prevalensi 11% dengan kelompok umur 12 – 23 bulan (Depkes RI, 2007).
Dan dari hasil data kunjungan Puskesmas Salotungo, Kab.
Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan survey dalam kasus pola 10 penyakit terbesar
Puskesmas Salotungo tahun 2008 pun menunjukkan bahwa angka kesakitan yang
paling tinggi ditimbulkan oleh ISPA dengan jumlah 1950 kasus dengan persentase
sekitar 29,03% dari jumlah kasus pola 10 penyakit terbesar.
Dari olah data kunjungan kasus ISPA Balita dengan usia 39 –
59 bulan menunjukkan bahwa terdapat 75 kunjungan kasus atau sekitar 27,29% dari
seluruh kejadian ISPA di Puskesmas SalotungotaTahun 2008 yang dialami oleh
Balita.
Dari hasil uraian diatas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa ISPA merupakan masalah kesehatan utama yang ada ditengah
masyarakat baik ditingkat nasional maupun tingkat kabupaten/kota, khususnya
diwilayah kerja Puskesmas Salotungo sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada Balita.
Download : Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA berulang pada balita usia 36-59 bulan di Puskesmas Salotungo
Password : hDk54bvG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar