Salah satu cara untuk mengamankan data pada basis data adalah dengan menggunakan teknik kriptografi yang diterapkan pada data tersebut. Pengamanan menggunakan kriptografi memerlukan banyak pertimbangan dan strategi. Perlindungan terhadap kerahasiaan data dengan menggunakan kriptografi sekarang ini semakin meningkat, salah satu caranya dengan penyandian data atau enkripsi. Metode enkripsi adalah suatu metode manipulasi data dengan mengkodekan atau meyembunyikan data aslinya, sehingga data yang bisa dibaca dan dimengerti oleh siapapun (plaintext/cleartext) menjadi data yang tidak bisa dibaca dan dimengerti dengan jelas.
Pengkodean data menjadi data enkripsi dapat menghindari pemanipulasian dan perusakan data melalui jaringan dalam upaya melindungi basis data. Seperti kita ketahui bahwa access database server dengan menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic saat ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi selama ini penggunaan database access belum pernah diberi pengamanan data. Ini berarti bahwa setiap orang dapat dengan mudahnya melihat informasi yang ada di dalamnya. Untuk itu agar datanya tidak diketahui oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan, kita harus berusaha menyiasati cara mengamankan informasi yang dimiliki.
Seperti yang telah dipaparkan di atas, salah satu cara mengamankan basis data adalah dengan penyandian data atau enkripsi. Ada beberapa algoritma enkripsi yang biasa digunakan seperti DES, Triple DES, Blowfish, IDEA dan sebagainya. Algoritma-algoritma tersebut begitu rumit dan sulit dimengerti dengan dalih ‘faktor keamanan’, katanya semakin sulit suatu algoritma dimengerti, maka semakin aman. Namun bagi para pengguna mereka tidak memikirkan seberapa sulit algoritma dan aplikasinya, yang mereka inginkan adalah menjaga kerahasiaan data. Ada 2 syarat untuk mengimplementasikan suatu sistem enkripsi yang aman. Pertama, kunci harus dipilih secara acak. Kedua, panjang kunci harus sama dengan panjang plainteks yang akan dienkripsikan.
Jika kedua syarat dipenuhi, tidak masalah seberapa kompleks algoritma enkripsinya. Bahkan semakin sederhana semakin baik, karena semakin sederhana suatu algoritma, maka akan semakin sedikit proses komputasinya dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusinya. Kesederhanaan itulah yang ditawarkan oleh algoritma One Time Pad (OTP), algoritma kriptografi yang secara teori dan praktik aman dari tangan-tangan penyadap, dan dikenal dengan sebutan ‘unbreakable chiper’ (Munir, 2006 : 93). Skema enkripsi yang akan dibangun di sini menerapkan teknik pada kriptografi modern, yang menganut kerahasiaan pada kunci (key). Pada penulisan skripsi ini, penyandian data dibuat dengan menggunakan algoritma OTP untuk sistem pengamanan access database server pada bahasa pemprograman Visual Basic.
Pengkodean data menjadi data enkripsi dapat menghindari pemanipulasian dan perusakan data melalui jaringan dalam upaya melindungi basis data. Seperti kita ketahui bahwa access database server dengan menggunakan bahasa pemprograman Visual Basic saat ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi selama ini penggunaan database access belum pernah diberi pengamanan data. Ini berarti bahwa setiap orang dapat dengan mudahnya melihat informasi yang ada di dalamnya. Untuk itu agar datanya tidak diketahui oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan, kita harus berusaha menyiasati cara mengamankan informasi yang dimiliki.
Seperti yang telah dipaparkan di atas, salah satu cara mengamankan basis data adalah dengan penyandian data atau enkripsi. Ada beberapa algoritma enkripsi yang biasa digunakan seperti DES, Triple DES, Blowfish, IDEA dan sebagainya. Algoritma-algoritma tersebut begitu rumit dan sulit dimengerti dengan dalih ‘faktor keamanan’, katanya semakin sulit suatu algoritma dimengerti, maka semakin aman. Namun bagi para pengguna mereka tidak memikirkan seberapa sulit algoritma dan aplikasinya, yang mereka inginkan adalah menjaga kerahasiaan data. Ada 2 syarat untuk mengimplementasikan suatu sistem enkripsi yang aman. Pertama, kunci harus dipilih secara acak. Kedua, panjang kunci harus sama dengan panjang plainteks yang akan dienkripsikan.
Jika kedua syarat dipenuhi, tidak masalah seberapa kompleks algoritma enkripsinya. Bahkan semakin sederhana semakin baik, karena semakin sederhana suatu algoritma, maka akan semakin sedikit proses komputasinya dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk mengeksekusinya. Kesederhanaan itulah yang ditawarkan oleh algoritma One Time Pad (OTP), algoritma kriptografi yang secara teori dan praktik aman dari tangan-tangan penyadap, dan dikenal dengan sebutan ‘unbreakable chiper’ (Munir, 2006 : 93). Skema enkripsi yang akan dibangun di sini menerapkan teknik pada kriptografi modern, yang menganut kerahasiaan pada kunci (key). Pada penulisan skripsi ini, penyandian data dibuat dengan menggunakan algoritma OTP untuk sistem pengamanan access database server pada bahasa pemprograman Visual Basic.
Untuk Lebih Lengkapnya Silahkan KLICK DISINI untuk mendownload File Skripsinya
Gunakan Kode Ini Untuk Membuka Filenya : 14kQGv6y
SEMOGA BERMANFAAT !!!
2 komentar:
artikel yang sangat bermanfaat nih, terima kasih untuk posting ini, ijin untuk download full skripsinya....thenks. salam sukses
Ok,, Semoga Bermanfaat !
Posting Komentar