Lowongan Kerja Skripsi Gratis Jurnal Online STMIK AKBA STMIK AKBA YouTube LinkedIn Facebook Twitter Google+ RSS Desain Login

Selasa, 22 November 2011

Perbandingan Model dalam Rekayasa Perangkat Lunak

Setelah kita membahas beberapa permodelan rekayasa perangkat lunak, diantaranya model waterfall, model spiral, model incremental dan lain-lain, maka dalam pembahasan kali ini kita akan membahas perbandingan model rekayasa perangkat lunak tersebut.

Kita akan membahas 3 model perbandingan, yaitu waterfall, spiral dan incremental.  Sebaiknya model tersebut digunakan jika :

No
Faktor
Waterfall
Spiral
Incremental
1Proyek dengan ukuran resikoKecilSedangBesar
2Ukuran SoftwareKecilBesarBesar
3Jenis aplikasiBiasaAgak biasaTidak biasa
4Fleksibel terhadap perubahan (waktu)RendahPerubahan awalPerubahan selama proyek berlangsung
5Keterlibatan konsumenRendahSedangTinggi
6Bahasa pemrogramanProseduralProsedural, OOPOOP


Kelebihan waterfall :
  1. Dituntut bekerja secara disiplin
  2. Dokumen lengkap
  3. Selalu dalam kontrol SQA
  4. Maintenance mudah, karena dokumen lengkap
Kekurangan Waterfall :
  1. Konsumen kesulitan membaca dokumen, komunikasi menjadi sulit
  2. Alur linier, proses lambat
  3. Konsumen tidak dapat melihat hasil hingga akhir tahapan
  4. Personil tidak bekerja optimal, karena ada waktu tunggu sebuah tahapan selesai
Kelebihan Model Spiral
  1. Ditekankan pada pencairan alternatif, dan pemaksaan penggunaan kembali Software yang telah ada
  2. Analisa resiko
  3. Adanya prototype memudahkan komunikasi dengan konsumen
Kekurangan Spiral Model
  1. Biasanya pihak pengembang dan perusahaan berada pada satu pihak yang sama
  2. Tahapan analisa resiko sewaktu-waktu dapat membatalkan proses rekayasa, jika pihak pengembang adalah pihak di luar perusahaan, maka timbulah masalah hukum
Kelebihan Incremental Model
  1. Personil bekerja optimal
  2. Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah selesai dibangun. COntohnya pemasukan data karyawan
  3. Mengurangi trauma karena perubahan sistem.  Klien dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian
  4. Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen
Kekurangan Incremental Model
  1. Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
  2. Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung
  3. Harus Open Architecture
Sumber Tulisan :
Kristianto, Adi, 2003, Perencanaan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Yogyakarta : Gava Media
Ngoman, Syahkimik, 2003, Paradigma Perangkat Lunak, Artikel Internet

Tidak ada komentar: